Kerjasama KKNP 30 Umsida Dengan BPBD Pasuruan Gelar Sosialisasi Dan Simulasi Bencana di Dawuhansengon

Pasuruan – Fajar Nusantara News, Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana, Kelompok Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKNP) 30 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan menggelar sosialisasi dan simulasi bencana di Balai Desa Dawuhansengon, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan pada hari Senin, 17 Februari 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh warga setempat serta melibatkan pemerintah desa dan sejumlah relawan kebencanaan dari 7 dusun di desa Dawuhan Sengon. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada warga mengenai berbagai risiko bencana yang dapat terjadi di wilayah mereka, seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.

Narasumber dari BPBD menjelaskan langkah-langkah mitigasi serta tindakan darurat yang harus dilakukan saat bencana terjadi. Tidak hanya pemaparan teori saja, warga juga diajak mengikuti simulasi evakuasi yang dirancang menyerupai situasi darurat sesungguhnya.

Dalam sesi ini, mereka dilatih mencari tempat aman, memberikan pertolongan pertama, serta berkoordinasi dengan tim penyelamat. “Kami berharap warga bisa lebih siap menghadapi situasi darurat, sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan,” ujar Kepala Desa Dawuhansengon, Sugianto.

Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi sosialisasi. “Alhamdulillah, warga sangat aktif bertanya tentang ancaman bencana di desa mereka, cara evakuasi, hingga upaya pencegahannya,” ujar Bilqis, narasumber dari BPBD. BPBD Pasuruan juga memanfaatkan media sosial dan jejaring relawan untuk menyebarluaskan informasi penting terkait kebencanaan. “Kami memiliki grup relawan untuk berbagi peringatan dini dan prosedur evakuasi, sehingga masyarakat bisa lebih cepat mendapatkan informasi,” tambahnya.

Melalui sosialisasi ini, BPBD berharap masyarakat lebih siap menghadapi bencana dan mampu mengambil tindakan yang tepat dalam situasi darurat. Selain itu, warga diharapkan dapat menyebarkan informasi yang mereka peroleh kepada keluarga dan lingkungan sekitar, sehingga tercipta komunitas yang tanggap dan sigap terhadap bencana.

“Kami ingin semua orang tahu apa yang harus dilakukan saat bencana terjadi, bagaimana menyelamatkan diri, dan bagaimana membantu sesama,” pungkas Hermansyah selaku sekretaris desa Dawuhan Sengon. Dengan peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan, diharapkan masyarakat dapat lebih resilien dalam menghadapi ancaman bencana di masa depan. (Satrio)