ISTHOFA Gelar Haul Akbar ke-167 Syekh Muzakki di Bangkalan, Ribuan Jamaah Padati Lokasi

Bangkalan – Fajar Nusantara News, Ikatan Serumpun Bathokolong Family (ISTHOFA) kembali menggelar Haul Akbar Syekh Muzakki atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Bathokolong ke-167 tahun pada Minggu, 6 Dzulqaidah 1446 H (4 Mei 2025) di Desa Sen Asen, Kecamatan Konang, Kabupaten Bangkalan, Madura.
ISTHOFA merupakan wadah silaturahmi bagi seluruh keturunan Syeh Muzakki Bathokolong, baik yang berada di Pulau Madura maupun di Pulau Jawa.
Organisasi ini dipimpin oleh KH. Mansur Fausy, salah satu dzurriyah atau keturunan langsung dari Syekh Muzakki.
Acara haul akbar tersebut berlangsung khidmat dan meriah. Ribuan jamaah dari berbagai daerah memadati lokasi acara.
Karena membludaknya jumlah pengunjung, sebagian besar di antaranya terpaksa duduk lesehan beralas tikar di sekitar arena utama.
Haul ke-167 ini juga dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, di antaranya Bupati Bangkalan Lukman Hakim, dan Wakil Bupati Bangkalan Fauzan Dja’far. Sejumlah tokoh ulama turut memeriahkan acara, seperti KH. Achmad Barizi dari Ponpes Al-Mubarok Lanbulan, KH. Bahauddin (Gus Baha) dari Jawa Tengah, Gus Wofur Maimun Zubair, Lora Nizar Ali Parajjen, serta para masyayikh keturunan Syekh Muzakki.
Dalam sambutannya, KH. Mansur Fausy mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam menyukseskan acara tersebut.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh jajaran aparatur Desa Sen Asen yang telah ikut berperan serta dalam menyukseskan haul Syeh Muzakki Bathokolong ke-167 ini. Juga kepada seluruh undangan serta anak keturunan yang hadir dari berbagai penjuru, baik dari sekitar maupun luar daerah,” ujarnya.
KH. Mansur Fausy juga menyampaikan sekilas tentang perjalanan hidup Syekh Muzakki.
“Syekh Muzakki Bathokolong adalah sosok karismatik yang sepanjang hidupnya senantiasa berkhalwat. Beliau berasal dari Tambak Agung, Sukolilo, Labang. Sedangkan Bathokolong merupakan tempat beliau menyendiri dan menjauh dari hiruk-pikuk dunia,” jelasnya.
Acara haul tersebut diisi dengan doa bersama, pembacaan manaqib, serta tausiyah dari para kiai dan habaib. Suasana religius dan semangat kebersamaan kental terasa sepanjang kegiatan berlangsung. (Iskandar)