Gerai Pelayanan Publik “Gerai Pelangi” Hadir di Desa Jatra Timur, Bantu Nelayan Urus Administrasi Perikanan

Sampang – Fajar Nusantara News, Dalam upaya mendekatkan pelayanan kepada masyarakat pesisir, khususnya para pelaku usaha perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi menghadirkan program Gerai Pelayanan Publik “Gerai Pelangi” di Desa Jatra Timur, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang.

Kegiatan ini diinisiasi oleh para penyuluh perikanan Kabupaten Sampang sebagai bentuk komitmen memberikan pelayanan langsung di tengah masyarakat. Gerai Pelangi kali ini berfokus pada pelayanan terpadu diantaranya yang mencakup,

Fasilitasi kepengurusan surat kapal, fasilitasi pembuatan Kartu Usaha Perikanan (KUSUKA), fasilitasi Izin Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sektor kelautan dan perikanan juga fasilitasi akses permodalan sektor perikanan.

Kegiatan ini berlangsung dengan sistem jemput bola, di mana petugas langsung turun ke desa untuk memberikan pelayanan. Masyarakat terlihat antusias memanfaatkan layanan yang disediakan, terutama para nelayan dan pelaku usaha kecil yang selama ini mengalami kendala dalam mengurus administrasi secara mandiri.

Kehadiran para penyuluh perikanan Kabupaten Sampang disambut hangat oleh warga. Dengan menggunakan pendekatan yang komunikatif dan ramah, penyuluh membantu menjelaskan syarat dan prosedur pengurusan dokumen yang dibutuhkan masyarakat.

Bambang Joko Santoso saat diwawancarai oleh awak media di lokasi terselenggaranganya kegiatan gerai pelangi mengatakan,

“Saya, atas nama Pemerintah Desa Jatra Timur, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan Gerai Pelangi, kegiatan ini menjadi wadah yang sangat bermanfaat, khususnya dalam bidang perikanan dan pemberdayaan masyarakat.”

“Kehadiran Gerai Pelangi ini juga menunjukkan bahwa masyarakat Desa Jatra Timur memiliki semangat tinggi dalam berinovasi dan berwirausaha.” Ucapnya

Lanjut, “Saya juga berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan, agar potensi desa yang selama ini belum tergarap secara optimal bisa semakin dikenal luas dan memberi dampak ekonomi yang nyata.” Pungkasnya. (Ir)