Proyek Makadam Asal Jadi Dan Rabat Beton Retak di Tebanah, DPMD Ingatkan Soal Pengembalian Dana Desa Jika Terbukti Menyimpang

Sampang – Fajar Nusantara News, Proyek pembangunan jalan di Dusun Morumbuk Barat, Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, kembali memunculkan tanda tanya besar. Dua jenis pekerjaan yang dibiayai dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025, yakni makadam dan rabat beton, menuai sorotan lantaran kualitasnya dianggap tidak sesuai harapan.
Pantauan di lapangan, pekerjaan makadam hanya ditutup tanah bercampur batu seadanya tanpa ada pemadatan memadai. Sementara itu, rabat beton yang belum lama selesai justru sudah terlihat mengalami keretakan di sejumlah titik. Kondisi ini memicu dugaan kuat bahwa pembangunan tersebut dikerjakan secara asal-asalan tanpa mengedepankan mutu dan spesifikasi teknis.(31/08/2025)
Lebih ironis, transparansi proyek juga dipertanyakan. Pasalnya, di lokasi pekerjaan tidak ditemukan papan informasi publik yang seharusnya menjadi kewajiban setiap penggunaan Dana Desa. Hal ini semakin mempertebal dugaan adanya penyimpangan anggaran.
Menanggapi persoalan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang Sudarmanto menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti laporan masyarakat dengan serius.
“Kami meminta pihak desa agar melaksanakan pembangunan sesuai dengan aturan. Kalau nanti terbukti ada penyelewengan, maka desa wajib melakukan pengembalian melalui inspektorat,”tegas Kepala Dinas DPMD.
Berbeda dengan DPMD yang bersikap terbuka, Camat Banyuates justru memilih bungkam ketika dikonfirmasi wartawan. Hingga berita ini diturunkan, camat belum memberikan jawaban resmi terkait kualitas proyek di wilayahnya.
Masyarakat sekitar berharap agar pemerintah benar-benar serius mengawasi penggunaan Dana Desa. Pasalnya, dana yang digelontorkan setiap tahun jumlahnya tidak kecil, namun hasil pembangunan di lapangan kerap mengecewakan.
“Kalau dibiarkan seperti ini, rakyat yang dirugikan. Jalan cepat rusak, uang desa habis begitu saja,” ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Dengan adanya temuan ini, publik menunggu langkah tegas dari DPMD dan Inspektorat Kabupaten Sampang, apakah benar-benar akan melakukan evaluasi sekaligus audit, atau hanya sekadar janji tanpa tindak lanjut. (Ir)