Ketua Panitia Pelaksana (Ketupel), Lora Moh Ahnaf Saat Memberikan Laporan Kegiatan, Sabtu 20 April 2024

Sampang – Fajar Nusantara News, GP Ansor Sampang memperingati Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke-90, Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Sampang menggelar Kajian Penguatan Ke-Aswaja-an, Sabtu, (20/04/2024). Bertempat di Pendopo Trunojoyo Sampang, PAC Ansor Sampang mengundang Pj. Bupati Sampang, Ketua MWCNU Sampang, PCNU Ansor, Lurah Gunung Sekar, Koramil Sampang, Polsek Sampang, Tokoh Masyarakat dan seluruh Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Sampang.

Selain itu, untuk memberikan semangat bagi para Kader NU, PAC GP Ansor Sampang turut menghadirkan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Uama (PBNU), KH. Muhibbul Aman Aly sebagai Nara sumber sebagai pemateri kajian.

Sebelum memasuki sesi kajian dari pemateri, Dalam sambutannya, Lora Moh. Ahnaf selaku Ketua Pelaksana (Ketupel) menuturkan, dalam kesempatan pihaknya selaku panitia kegiatan harlah ansor ke 90 mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Melalui PJ Bupati Sampang yang telah mendukungan mendukung dan menyediakan tempat dengan fasilitasnya sehingga acara ini bisa dilaksanakan ditempat yang penuh berokah ini.

“Terima Kasih Pak Bupati”Ucapnya.

Pria asal Kecamatan Sreseh tersebut juga menuturkan, pihaknya juga menyampaikan, tidak lupa ucapan terimakasih dihaturkan kepada para donatur yang telah mengikhlaskan sedikit rejekinya untuk mensuport kegiatan ini sehingga pihak panitia bisa menyediakan kebutuhan lainnya untuk kesuksesan acara.

“Harapan ke depan, dengan adanya kegiatan ini, GP Ansor kedepan selalu semangat untuk terus berkhidmat bersama Nahdlatul Ulama tentunya dalam bimbingan para alim ulama di Kabupaten Sampang.”Imbuhnya.

Diakhir laporannya, Pengasuk Ponpes Khairur Rabbani yang beralamat di Perumahan (Perum) Selong Permai, Kekurahan Gunung Sekar tersebut berharap, semoga semua yang hadir selalu mendapat Rahmat dan Ridho Allah subhanahu wa ta’ala . Menurutnya, acara ini tidak akan terlaksana dengan meriah tanpa adanya Ridho Allah dan dukungan dari para pihak-pihak donatur.

“Tak banyak yang kami sampaikan semoga acara ini terlaksana dengan khidmat dan lancar. Aamiin,” tandasnya.

Ditempat yang sama, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kecamatan Sampang, Lora Hafiduddin Basyir, menyampaikan, dengan mengundang Banom dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan, (Forkopimcam) adalah bentuk keinginan kami (Ansor *Red) untuk bersinergi dalam pergerakan.

“Ansor tidak mampu berjalan sendiri, tentu butuh sesekali dibantu dengan berkolaborasi dengan banom, seperti contoh IPNU dan Pagar Nusa yang sempat dilakukan pada kegiatan-kegiatan sebelumnya.” Terangnya.

Pengasuh, Yayasan Al Faizin, yang beralamat di Perum Barisan Indah, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, itu juga menceritakan, kambing gunung adalah mangsa dari beruang, macan, dan serigala yg memiliki taring dan cakar tajam. Jika diburu oleh beruang atau serigala, kambing gunung hanya akan terus memanjat dengan kakinya, sedang hewan buas yang memanjat dengan cakar tidak bisa mencapai tempat tinggi akhirnya terjatuh.

“Maka demikianlah kita, tidak perlu melawan balik orang-orang atau kelompok-kelompok yang menyerang kita. Cukup tempa diri menjadi lebih baik dan lebih hebat, untuk mencapai tempat yg tinggi. Hingga makian dan hujatan tidak lagi terdengar, karena kita berada di puncak.” Tandasnya.

Sementara itu, KH. Muhibbul Aman Aly, Rais Syuriah PBNU, selaku Nara Sumber menyampaikan, NU dan Pemerintah tidak dapat di pisahkan, sebagaimana pendahulu NU, yaitu kyai hasyim asy’ari. Menurutnya, NU Bermitra dan bekerja sama dengan pemerintah bukan sebagai penjilat melainkan untuk membangun bangsa dan Negara.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Ulum, Besuk, Kejayan, Pasuruan. tersebut juga menuturkan, Nu semata-mata didirikan untuk menyebarkan paham Aswaja dengan niat Lillahi Ta’ala. Tujuan ansor semata-mata untuk membantu perjuangan kiyai sehingga NU menjadi garda terdepan dalam menjaga para ulama’ dalam penyebaran paham Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Aswaja).

“Maka jangan sekali” memanfaatkan organisasi NU dan ANSOR Dalam duniawi atau kepentingan pribadi” Pesannya.

Tokoh karismatik tersebut juga menceritakan asal muasal berdirinya Ansor dan nama dari Ansor itu sendiri. Bahwasanya, lanjut pria yang akrab disapa Gus Muhib tersebut menjelaskan, sejarah nama Ansor ada di dalam al Qur’an.

“Diantaranya diambil dari sejarah Nabi Isa As di Surah Al Imran dan Surah Shof. Selain itu juga terdapat pada sejarah Rasulullah dengan para Sahabatnya. Sahabat Nabi terbagi dua kaum, yakni kaum Ansor (Pembela) dan kaum Muhajirin.” Terangnya.

“Kaum ansor selalu siap membantu Nabi Muhammad sedangkan kaum muhajirin selalu tanpa pamrih mengeluarkan hartanya untuk membantu Nabi dalam memperjuangkan Agama. Bahkan ada yang rela keluar dari rumah dan memberikan hartanya.” Sambungnya.

Selain itu, Pria Asal Kabupaten Pasuruan itu juga membahas tentang Ajaran Nabi untuk membangun peradapan hingga tradisi lokal baik dengan cara yg salah sebelum hadirnya Walisongo. (IR)