Mahasiswa KKNP Umsida Aktivasi Kegiatan di Industri Kopi KoPucang, Pelajari Proses Produksi Hingga Inovasi Produk

Pasuruan – Fajar Nusantara News, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKNP) kelompok 29 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) 2025 dari divisi UMKM mengunjungi industri rumahan pengolahan kopi milik Iswanto di Desa Jelag pada Senin (29/01/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk memahami lebih dalam proses produksi kopi serta tantangan yang dihadapi oleh pelaku usaha mikro di daerah. Iswanto, yang telah menekuni usaha pengolahan kopi sejak 2017, membagikan kisah inspiratifnya kepada mahasiswa.

Awalnya hanya sebagai pencinta kopi, ia mulai serius menekuni bisnis ini setelah meraih juara pertama dalam Festival Kopi Indonesia 2017 dan peringkat kedua pada 2019. “Dulu saya roasting manual menggunakan tungku dan kuali, membutuhkan waktu lama dan ketelitian ekstra. Namun sejak 2022, saya mulai menggunakan mesin roasting untuk meningkatkan efisiensi produksi,” ungkapnya.

Meski sudah beralih ke mesin, Iswanto tetap melayani pelanggan yang menginginkan kopi dengan metode tradisional. “Cita rasa kopi dari mesin dan kuali itu berbeda. Jika ada pelanggan yang meminta cara tradisional, saya tetap melayani,” tambahnya.

Dalam menjalankan usahanya, Iswanto menggunakan biji kopi jenis robusta dan arabika yang ia tanam sendiri, serta menerima hasil panen dari petani lain. Proses pengeringan biji kopi memakan waktu 15 hingga 25 hari, tergantung kondisi cuaca.

Mahasiswa KKNP turut menyaksikan langsung tahap pemilihan biji kopi, penyortiran, penyangraian, hingga pengemasan.
Selain berbagi ilmu tentang kopi, Iswanto juga menjelaskan pemanfaatan limbah kopi. “Kulit kopi hasil roasting saya gunakan sebagai pupuk dan pakan ternak, sehingga tidak ada bagian kopi yang terbuang sia-sia,” jelasnya.

Sebagai bagian dari organisasi kopi Pasuruan, Iswanto terus berupaya membantu petani dalam memasarkan produk mereka. Meski menghadapi tantangan dalam regulasi pemasaran, ia tetap berkomitmen menjaga kualitas dan cita rasa khas kopinya.

Menariknya, mahasiswa KKNP juga memberikan inovasi produk baru dengan menjadikan kopi sebagai pengharum ruangan. Ide ini disambut antusias oleh Iswanto. “Saya sangat berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang telah berkunjung dan memberikan masukan berharga untuk pengembangan usaha saya,” tutupnya.

Pengharum ruangan berbahan dasar kopi kini menjadi inovasi baru yang menawarkan berbagai manfaat bagi UKM, khususnya di sektor pengolahan kopi dan kerajinan kreatif.

Dengan memanfaatkan kopi, UKM dapat memperluas lini produknya sekaligus meningkatkan nilai ekonomi dari setiap bagian kopi yang diolah. Selain ramah lingkungan dan bebas bahan kimia berbahaya, pengharum ruangan kopi juga memiliki daya tarik pasar yang tinggi, terutama bagi pecinta kopi dan konsumen yang mencari produk berbasis bahan alami.

Sementara keunikannya dapat memperkuat branding UKM sebagai bisnis kreatif dan inovatif dimana dapat memperkuat daya saing di pasar, ujar Ilona, mahasiswa prodi teknologi pangan divisi UKM KKNP 29 Umsida. Dengan kunjungan ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan wawasan tentang dunia UMKM, tetapi juga belajar langsung bagaimana inovasi dan ketekunan dapat membawa bisnis kecil ke tingkat yang lebih tinggi. (SS)